Nikotina
adalah senyawa kimia organik kelompok alkaloid yang dihasilkan secara alami
pada berbagai macam tumbuhan, terutama suku terung-terungan (Solanaceae)
seperti tembakau dan tomat. Nikotina berkadar 0,3 sampai 5,0% dari berat kering
tembakau berasal dari hasil biosintesis di akar dan terakumulasi di daun.
Nikotina
merupakan racun saraf yang potensial dan digunakan sebagai bahan baku berbagai
jenis insektisida. Pada konsentrasi rendah, zat ini dapat menimbulkan
kecanduan, khususnya pada rokok. Nikotina memiliki daya karsinogenik terbatas
yang menjadi penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker, akan
tetapi nikotina tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel
kanker.
- Di dalam organ hati, enzyme yang disebut CYP2A6 akan mencerna sekitar 80% nikotin akan menjadi Kotinin.
- Proses metabolisme Nikotin terjadi juga di dalam paru-paru. Disini, Nikotin akan diubah menjadi Kotinin dan Nikotin oksida.
- Kotinin dapat dikeluarkan melalui urin. Itulah mengapa, urin seorang perokok akan menimbulkan bau yang sangat tajam. Kotinin memiliki waktu paruh 24 jam. Artinya, 24 jam setelah merokok, zat kotinin dalam tubuh akan tersisa setengahnya.
- Nikotin yang tersisa dalam darah, juga akan disaring di dalam ginjal dan akan dikeluarkan melalui urin.
Tingkat metabolisme Nikotin dalam
tubuh tiap individu dapat berbeda satu sama lain. Seseorang yang memiliki
kelainan pada enzyme CYP2A6, akan membuat organ hati menjadi kurang efektif
dalam mencerna Nikotin. Akibatnya, kadar Nikotin dalam darah masih berada pada
level yang tinggi. Perokok dengan kelainan fungsi enzyme ini, biasanya merokok
lebih sedikit namun merasakan efek Nikotin yang lebih besar dari perokok lain
pada umumnya.
BalasHapuspengaruh pada struktur bagian mana pada nikotin yang dapat menimbulkan kecanduan, khususnya pada rokok?
Nikotin yang terdapat di dalam sel saraf otak akan merangsang pengeluaran dopamin. Zat ini merupakan zat yang dapat meningkatkan rasa puas, nyaman dan kesenangan. Pada orang normal, efek dopamin biasanya dicetuskan oleh makanan, rasa nyaman dan kasih sayang dengan orang yang dicintai. Itulah sebabnya mengapa perokok merasakan kenikmatan pada saat menghisap rokok.
BalasHapusDalam 40 menit, setengah dari efek dopamin akan menghilang. Nah, di saat seperti inilah timbul keinginan untuk menghisap satu batang rokok lagi. Hal inilah mengapa seorang perokok akan terus merokok tanpa putus untuk mendapatkan konsentrasi dopamin yang mereka inginkan di dalam otak.
www.blogdokter.net/tag/merokok/